Selasa, 13 Mei 2014

"Bagaimana kalau?"

Aku, gadis remaja bergolongan darah A dengan zodiak Aries dan ber shio macan. Aku, gadis remaja yang terlihat ceria di kesehariannya.
Aku, gadis remaja yang tidak punya rasa percaya kepada orang lain. Entah sejak kapan aku mempunyai sifat ini, tapi ketika seseorang mengetahui sesuatu tentangku, entah kenapa aku selalu mempunyai pikiran "bagaimana kalau?" aku selalu takut. Aku juga sangat jarang bahkan tidak pernah memberitahukan isi hatiku kepada orang lain walaupun ia adalah sahabatku sendiri.. Karena, ya karena itu tadi "bagaimana kalau?" aku berusaha semaksimal mungkin untuk memendam apa pun yang aku rasakan, aku tak ingin orang lain tahu, aku tak ingin ada yang ikut campur akan apa yang aku rasakan. Sahabatku, ia tahu sedikit tentangku. Ia hanya tahu bagaimana aku yang selalu tersenyum, bagaimana aku yang dengan cerianya menjalani aktivitasku. Ia hanya tahu itu. Ia tak tahu bagaimana aku dibalik senyuman itu, ia tak tahu bagaimana aku dibalik keceriaanku itu. Dan aku tak mau ia tahu. Masih dengan alasan yang sama bagaimana kalau ia menceritakan kepada orang lain? Bagaimana kalau ia tak mau mengerti aku? Bagaimana kalau ia ikut campur tentang urusanku? Dan "bagaimana kalau" lainnya. 
Bahkan ibuku pun, mungkin tidak tahu apa yang aku rasakan tentang kehidupan. Beliau hanya tahu aku anaknya yang tampak baik baik saja. Itu bukan aku! Aku tidak baik baik saja. Aku punya segudang masalah. Diatas masalahku itu ada orang yang tersenyum, karena itu tujuanku. Melihat dia tersenyum walaupun aku menangis. Aku ingin hanya aku dan Tuhan yang tahu, aku tak mau orang lain tahu, karena akan membuat masalah itu bukan reda tapi membesar. Dan aku muak!
Mungkin susah menjalani kehidupan seperti ini, kehidupan tanpa rasa percaya. Aku lebih memilih dipercaya daripada memercaya. Aku kecewa dengan sebuah kepercayaan, dan aku tak mau merasakan kecewa untuk kedua kali dengan alasan yang sama.
Semakin sedikit orang yang tahu, maka akan semakin baik. Aku mempunyai sebuah prinsip yang cukup konyol bukan? 
Bagaimana seseorang dapat hidup tanpa rasa percaya? Tapi nyatanya, inilah aku. Aku hidup.
Prinsip itu kuterapkan semenjak kepercayaan telah membuatku kecewa..
Lalu kenapa aku membuat blog?
Karena aku ingin menuangkan apa yang kupendam disini. Kalian tidak mengenalku secara individu bukan? Kalian hanya mengenalku sebagai pengelola blog saja kan? Itu yang membuatku tenang, setidaknya tidak akan ada yang terlibat walaupun itu hanya selangkah di kehidupanku..
Jadi izinkan aku mengutarakan tentangku. Tentangku secara nyata, bukan aku yang berpura pura.
Blog is my diary..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar